Stunting masih menjadi masalah nasional yang intens untuk dibahas. Generasi yang stunting dikhawatirkan tidak dapat membangun negara secara maksimal. Oleh karena itu, perihal ini patut untuk didiskusikan agar generasi penerus bermasa depan lebih baik lagi.
Pugerkulon – Pemerintah Desa Pugerkulon (19/09/23) bersinergi dengan tenaga kesehatan yaitu, bidan desa, KPM (Kader Pembangunan Manusia), RDS (Rumah Desa Sehat), dan kader posyandu untuk melakukan kegiatan rembuk stunting. Selain itu, terdapat pula unsur PLD (Pendamping Lokal Desa), BPD (Badan Permusyawaratan Desa), Babinsa, dan Bhabinkamtibmas yang turut serta dalam diskusi hari ini. Rembuk stunting yang diadakan di Aula Kantor Desa Pugerkulon ini berlangsung dari pukul 09.00 – 11.00 WIB.
Adapun materi-materi yang disampaikan pada kesempatan kali ini adalah (1) penyampaian laporan konvergensi pencegahan stunting di desa oleh KPM (Kader Pembangunan Manusia); (2) diskusi terarah / Focus group discussion (FGD) terkait dengan rancangan usulan konvergensi stunting Desa yang disusun dari hasil di RDS (Rumah Desa Sehat); (3) pembahasan dan penyepakatan usulan kegiatan prioritas berdasarkan persentase laporan hasil konvergensi pencegahan stunting di Desa; dan (4) penetapatan prioritas usulan program/kegiatan berdasarkan persentase laporan hasil konvergensi pencegahan stunting di Desa Pugerkulon.
Perihal usulan-usulan yang dapat diajukan dalam upaya mengurangi bahkan menghapus angka stunting antara lain : (1) perlu adanya konsultasi bagi calon pengantin dengan tenaga medis mengenai kesehatan reproduksi sehingga dapat mencegah stunting; (2) tambahan alat antropometri untuk posyandu di salah satu lemuru (dikarenakan kondisi alat tidak optimal), (3) tambahan PMT untuk ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan ibu hamil risti (risiko tinggi); (4) adanya stunting on the shop sehingga warga bisa menikmati kebutuhan sembako dengan nyaman; (5) tambahan anggaran PMT untuk balita dan ibu hamil; (6) peningkatan kapasitas kader posyandu, dan (7) edukasi untuk pemenuhan gizi calon pengantin sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya stunting untuk bayinya kelak.